Ketidaksetaraan Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan: Menganalisis Dampak dan Tantangan yang Terungkap.

#LINTASTIMURMEDIA.COM

Ketidaksetaraan Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan: Menganalisis Dampak dan Tantangan yang Terungkap.

LINTASTIMURMEDIA.COM - SUMBAR - Konsep dasar ketidaksetaraan ekonomi adalah fenomena di mana terdapat perbedaan yang signifikan dalam distribusi pendapatan, kekayaan, dan akses terhadap sumber daya antara individu, kelompok, atau wilayah tertentu. Ini mencerminkan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan peluang ekonomi, yang dapat mengakibatkan dampak sosial dan ekonomi yang negatif.

Adapun Indikator Ketidaksetaraan Ekonomi meliputi:
1) Pendapatan, yaitu mengukur perbedaan dalam pendapatan antara individu atau kelompok. Pendapatan yang tidak merata menunjukkan adanya ketidaksetaraan ekonomi yang signifikan.
2) Kekayaan, yaitu merujuk pada perbedaan dalam kepemilikan aset dan harta benda antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Kekayaan yang tidak merata dapat mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang luas.
3) Akses Terhadap Sumber Daya, adalah termasuk akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, infrastruktur, dan kesempatan kerja. Ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya tersebut dapat menghambat mobilitas sosial dan pembangunan ekonomi yang merata.

Terdapat Perbedaan Ketidaksetaraan Ekonomi Antar Negara dan Dalam Negara:
1) Antar Negara, dalam hal ini terdapat perbedaan besar dalam tingkat pembangunan ekonomi antara negara-negara, yang tercermin dalam pendapatan per kapita, indeks pembangunan manusia, dan standar hidup.
2) Dalam Negara, meskipun beberapa negara memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, ketidaksetaraan ekonomi sering kali tetap tinggi di dalam negara tersebut. Ada kesenjangan yang signifikan antara kelompok kaya dan miskin, baik dari segi pendapatan maupun akses terhadap layanan dasar.

Ketidaksetaraan Ekonomi disebabkan oleh bebarapa hal, antara lain: pertama, Ketidakadilan dalam Distribusi Sumber Daya, yaitu penentuan distribusi sumber daya ekonomi yang tidak merata, baik oleh faktor pasar maupun kebijakan pemerintah, dapat mengakibatkan akumulasi kekayaan di tangan sejumlah kecil individu atau kelompok. Kedua, Akses Terhadap Pendidikan dan Layanan Kesehatan, yaitu ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan dapat memperkuat ketidaksetaraan ekonomi. Individu atau kelompok dengan akses terbatas terhadap pendidikan dan layanan kesehatan cenderung mengalami kesulitan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Ketiga, Kebijakan Ekonomi yang Tidak Merata, adalah kebijakan ekonomi yang tidak merata, termasuk pajak yang tidak adil, subsidi yang tidak tepat, dan kebijakan ketenagakerjaan yang tidak setara, dapat memperburuk ketidaksetaraan ekonomi.

Pemahaman mendalam tentang indikator ketidaksetaraan ekonomi dan faktor-faktor penyebabnya penting untuk merancang kebijakan yang efektif dalam mengatasi ketidaksetaraan ekonomi baik dalam skala nasional maupun global.

Ketidaksetaraan ekonomi memiliki dampak yang signifikan terhadap upaya pembangunan berkelanjutan, yaitu: 1. Kemiskinan: Ketidaksetaraan ekonomi dapat memperkuat kemiskinan dengan menghambat akses terhadap sumber daya dan peluang ekonomi bagi kelompok yang kurang beruntung. 2. Ketahanan Pangan: Kelompok yang berada dalam ketidaksetaraan ekonomi sering kali memiliki akses terbatas terhadap pangan yang cukup dan bergizi, menyebabkan ketidakstabilan pangan dan malnutrisi. 3. Kesehatan: Ketidaksetaraan ekonomi juga berkaitan erat dengan masalah kesehatan. Individu atau kelompok dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan cenderung memiliki tingkat kesehatan yang lebih rendah dan lebih rentan terhadap penyakit. 4. Pendidikan: Ketidaksetaraan ekonomi dapat menghambat akses terhadap pendidikan berkualitas, menyebabkan kesenjangan dalam keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan. 5. Lingkungan: Ketidaksetaraan ekonomi juga dapat memperburuk kerusakan lingkungan, karena kelompok yang kurang mampu memiliki akses terbatas terhadap sumber daya lingkungan yang bersih dan aman.

Ada dua beberapa tantangan dalam mengatasi ketidaksetaraan ekonomi, yaitu: 1. Tantangan Sosial, Politik, dan Ekonomi, ketidaksetaraan ekonomi sering kali diakibatkan oleh struktur sosial, politik, dan ekonomi yang tidak merata. Tantangan dalam mengatasi ketidaksetaraan ini termasuk resistensi terhadap perubahan, ketidakadilan dalam kebijakan, dan masalah sosial yang kompleks, dan 2. Evaluasi Kebijakan yang Tepat, meskipun banyak kebijakan yang telah diimplementasikan untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi, evaluasi keberhasilannya sering kali sulit dilakukan. Memahami efektivitas kebijakan yang telah diterapkan adalah langkah penting dalam merancang strategi yang lebih efektif.

Solusi dan Strategi Pembangunan Berkelanjutan setidaknya ada tiga hal, yaitu: 1. Akses yang Lebih Baik terhadap Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan, investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam akses terhadap kesempatan ekonomi dan meningkatkan mobilitas sosial. 2. Perlindungan Sosial, yaitu membangun sistem perlindungan sosial yang kuat dapat membantu melindungi individu dan kelompok yang rentan dari dampak buruk ketidaksetaraan ekonomi. Dan 3. Redistribusi Kekayaan, berupa kebijakan yang mengarah pada redistribusi kekayaan, termasuk pajak yang adil dan program bantuan sosial, dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan ekonomi.

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil diperlukan untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan memajukan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah perlu memainkan peran dalam menciptakan kebijakan yang adil dan inklusif, sementara sektor swasta dan masyarakat sipil dapat memberikan kontribusi dalam implementasi program-program tersebut.

Ketidaksetaraan ekonomi merupakan hambatan yang signifikan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Tantangan dalam mengatasi ketidaksetaraan ekonomi memerlukan komitmen dan kerjasama yang kuat dari berbagai pihak. Identifikasi dan penyelesaian tantangan ini akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan adil.

Oleh: Syaiful Anwar (Dosen Fakultas Ekonomi UNAND Padang) . 31/01/2024